11/05/12

Konsep Tuhan #1

Beberapa hari belakangan saya sempat mengobrol dengan beberapa teman mengenai konsep Tuhan. Apakah benar Tuhan itu ada? Darimana asalnya? Apa tujuan keberadaannya? Semua pertanyaan itu bukan berarti kami, saya khususnya, meragukan keberadaan Tuhan, tetapi adalah hal wajar bagi manusia untuk bertanya-tanya. Bukankah itu yang membedakan kita dengan mahkluk lainnya?

Ada banyak sekali pendapat mengenai konsep keberadaan Tuhan. Mungkin saya akan membuat ini menjadi tulisan berseri. Yang pertama, saya akan mencoba menjelaskan konsep Tuhan yang saya dapat dari sebuah game.

Pernah bermain game Black & White? Ya, sebuah game PC yang bergenre strategi ini menempatkan kita sebagai sosok Tuhan bagi berbagai macam umat. Game ini berawal dari sebuah drama ketika ada anak manusia yang tenggelam dan kemudian dikelilingi oleh sekelompok ikan hiu. Orang tua anak itu kemudian berdoa untuk mendapat pertolongan Tuhan, dan saat itulah permainan dimulai. Uniknya, konsep Tuhan ini berawal dari sebuah doa yang sederhana. Satu Tuhan kemudian tercipta dari sebuah dimensi lain dimana partikel-partikel hitam putih berkumpul. Permainan kemudian berlangsung, tujuan utamanya adalah untuk mengalahkan Tuhan lain dengan cara membuat para pemujanya beralih menjadi memuja kita.

Dari permainan game ini, saya dapat mengambil kesimpulan bahwa Tuhan itu ada banyak. Tetapi hanya beberapa yang dapat bertahan karena mereka saling berebut pemuja. Intinya, pujaan yang dipanjatkan menjadi sumber utama kekuatan untuk bisa melakukan berbagai macam keajaiban. Musibah seperti gempa bumi, badai, dan lain-lainnya merupakan wujud peperangan antar Tuhan tersebut dalam memperebutkan kekuasaan.

Jika kita kaitkan dengan kehidupan di dunia yang sebenarnya, banyak sekali konsep Tuhan yang berbeda-beda antara kaum yang satu dengan yang lainnya, contoh seperti masyarakat Mesir kuno yang percaya terhadap dewa Ra, Anubis, dan lain-lain, masyarakat Yunani kuno yang percaya terhadap dewa Zeus, Hades, dan lain-lain, masih banyak contohnya. Seiring dengan perkembangan kemudian dewa-dewa ini tidak bisa memenuhi keinginan manusia. Hipotesis saya kemudian lahir agama-agama monotheis dengan Tuhan yang baru akibat jawaban dari doa untuk memenuhi kebutuhan manusia. Karena pengikutnya banyak, Tuhan monotheis ini kemudian dapat menghancurkan peradaban kepercayaan kaum-kaum kuno tersebut. Seperti kisah Musa yang menghancurkan Firaun, Isa atau Yesus yang menghancurkan Romawi, dan lain-lain.

Baiklah, sekian tulisan saya mengenai konsep Tuhan yang pertama. Perlu diingat, ini hanya sekedar opini. Saya perlu menekankan hal tersebut karena belakangan ini di Indonesia sering terjadi pembatasan berpendapat, apalagi jika berkaitan dengan soal agama. Akhir kata, selamat malam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar