Mengecek e-mail (electronic mail) menjadi sebuah kebiasaan yang ketinggalan zaman dewasa ini. Saya masih ingat dulu di sebuah acara infotainment, ketika jejaring sosial semacam MySpace, Facebook dan Twitter belum ada, cara berinteraksi antara artis dan fans hanyalah melalui e-mail. Ini bukan berarti saya punya banyak fans ya, hehe (ngarep banget sih). Sekarang bisa kita lihat jejaring sosial menjadi wadah baru untuk berkomunikasi, dan e-mail sepertinya kurang mendapat perhatian. Tapi ini kemudian malah menjadi masalah yang serius dalam dunia formal dan sekarang saya sedang mengalaminya.
Berawal dari pengalaman magang saya dulu, bos saya adalah seseorang yang bisa dikatakan kurang rajin membuka e-mail, dan akibatnya banyak klien yang terlepas begitu saja. Untungnya sekarang sudah ada bagian/divisi tersendiri yang memang memiliki kewajiban untuk mengecek e-mail. Padahal, sebagai Public Relation, sudah tugas kita untuk terus menjaga hubungan dengan klien. Cerita ini mungkin bisa saya kaitkan dengan pengalaman yang baru saja saya dan mungkin teman-teman juga alami.
Saya mengajukan sebuah pertanyaan kepada sebuah institusi dalam konteks beasiswa, dari beberapa hari yang lalu, dan sampai sekarang belum mendapatkan balasan. Memang, kejadian seperti ini bukanlah hal yang baru dan patut menjadi perhatian kita semua. Karena bagi saya, ini merupakan masalah komunikasi yang fatal akibatnya kepada image. Saya juga terkadang kesal kepada orang lain (dan terkadang dengan diri saya sendiri, hehe) yang jarang mengecek e-mail-nya. Padahal e-mail merupakan sarana komunikasi yang terhitung privat jika dibandingkan dengan Facebook atau Twitter yang lebih publik (bisa sih pakai Message atau DM). Entah apakah ini memang institusinya yang bermasalah atau e-mail-nya yang tak kunjung tiba. Jika ditilik lebih jauh, ini bisa mempengaruhi profesionalitas lho.
Dari cerita singkat saya ini akhirnya saya menyimpulkan bahwa e-mail adalah fasilitas yang penting dan sebaiknya digunakan secara optimal oleh siapapun. Melalui e-mail kita bisa berkomunikasi tanpa batasan wilayah, dengan kecepatan sepersekian detik, dan tidak lupa, karena e-mail-lah komunikasi kita bisa berkembang dengan pesat. Jadi, mari kita perbaiki ke-e-mail-an kita, balas e-mail yang kita dapatkan (jika perlu dibalas), cek setiap hari, dan jaga hubungan kita dengan orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar