Dulu saya sering bertanya, sebenarnya untuk apa saya hidup? Di luar konteks agama, saya merasa saya hidup untuk diri saya sendiri. Tidak heran kemudian jika banyak manusia yang tamak demi menutupi kekosongan mereka. Sampai suatu hari saya melihat sebuah video iklan tentang donor darah.
Bagaimana jika kita hidup bukan untuk suatu tujuan yang pasti, melainkan untuk orang lain? Bagaimana jika pertanyaan "untuk apa" berubah menjadi "untuk siapa" Pada akhirnya memang kita tetap akan mengalami kebuntuan ketika orang yang menjadi tujuan hidup kita telah tiada. Tetapi itu cuma selingan saja untuk menunjukkan bahwa hidup kita bisa sangat berarti bagi orang lain, bahkan mungkin untuk orang yang tidak kita kenal.
Pernahkah kalian mendonorkan darah kalian? Saya pernah dan sering, saya ketagihan, hehe. Memang saya terkadang tidak rutin setiap 3 bulan menjalani donor darah, tetapi setiap kali ada ajakan acara donor darah atau ada yang beanr-benar membutuhkan, saya selalu siap sedia. Mungkin ada orang yang baru pertama kali melakukan donor darah kemudian setelahnya sudah tidak mau lagi, entah karena takut atau sakit. Dalam kasus saya kok malah nagih ya? Saya akan jelaskan beberapa alasan yang mungkin ada beberapa yang agak tidak masuk akal, hehe, mungkin kalian juga merasakannya.
- Saya merasa sangat excited sekali setiap kali mau mendonor darah! Entah kenapa. Mungkin karena saya selalu berpikir bahwa akhirnya saya berguna bagi orang lain, setidaknya darah saya berguna, hehe.
- Menurut ilmu kedokteran (sok tau banget sih), donor darah itu baik. Karena darah kita akan digantikan oleh yang baru alias fresh! Meskipun sesaat setelah donor kita merasa lemas tapi yakinlah keesokan harinya kita akan merasa sangat fresh sekali!
- Kita akan diberikan snack, hehe. Maklum mental anak kos jadi cari-cari gratisan.
- Donor darah tidak bisa dilakukan oleh sembarangan orang, ada syarat-syarat yang harus dipenuhi. Tentunya ini memaksa agar sang pendonor untuk selalu dalam kondisi prima. Bagi saya, ini menjadi dorongan agar terus hidup sehat. Ya masa kita mau kasih darah kita yang lagi sakit ke orang yang sakit? Sakitnya jadi plus-plus dong.
- Entah saya pernah mendengar info ini darimana, tapi katanya orang yang mendonorkan darahnya berarti juga mendonorkan sedikit sifatnya ke target donornya. Hehe, saya selalu berpikir sebagian sifat saya yang baik-baik bisa menular ke orang yang pakai darah saya itu tadi. Lha iya kalo yang bagus-bagus, kalo yang jelek-jelek kan berabe? :P
Mungkin dari beberapa alasan diatas kalian juga merasakan hal yang sama. Saya tidak pernah menolak untuk mendonorkan darah (kecuali jika dalam keadaan tidak fit). Maka dari itu ayo kita donor darah lebih sering lagi! Jangan takut akan rasa sakit atau jarum suntik, karena itu bisa diredam dengan senyuman manis si suster atau bu dokter (gombal!).
Jadi, jangan pernah berpikir kita tidak berguna untuk orang lain. Untuk membantu orang lain tidak harus dengan cara-cara yang besar dan sulit, cukup dimulai dari hal yang kecil dan praktis. Donor darah bisa menjadi salah satunya. Kumpulkan niat baikmu, jika ada kesempatan maka lakukanlah. Kemudian percayalah bahwa kebaikan akan dibalas oleh kebaikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar