21/06/15

Kenapa Harus ke Barbershop?

Hey-ho! Bagaimana kabar kalian hari ini? Gue mau berterima kasih dulu nih kepada semua pembaca yang sudah mampir ke blog gue karena minggu lalu seusai gue me-review Three Buns, ternyata terdapat loncatan pembaca yang sangat signifikan (bagi gue). Tulisan review Three Buns ternyata mampu menarik perhatian 100 pembaca, damn! That was a fantastic number! Terima kasih sudah mau mampir dan membaca blog gue, gue jadi makin semangat menulis review tentang the best hangout place in town!

Sore ini setelah gue bermalas-malasan di kosan, gue memutuskan untuk saatnya potong rambut. Wait, potong rambut? What's the relevancy with the best hangout place in town? Ini dia pertanyaan yang perlu gue jabarkan buat kalian. Bagi kalian yang masih asing dengan istilah barbershop, sebetulnya bermakna sama dengan tempat cukur/pangkas rambut yang biasa ada di pinggir jalan dekat-dekat rumah kita (I used to go to pangkas rambut lho dulu hingga SMA). Istilah barbershop sendiri di Indonesia mulai kian ramai beberapa tahun belakangan ini. Ada sebuah barbershop fenomenal di Jakarta (bukan barbershop ini yang mau gue review) yang mampu memberikan domino effect terhadap lifestyle anak-anak muda Jakarta (dan pada akhirnya di kota-kota lain di Indonesia).

So, what is barbershop? Bagi gue, secara fundamental, yang membedakan pangkas rambut dengan barbershop adalah: 1) Fasilitas; 2) Jenis layanan; 3) Produk pendukung untuk gaya/kesehatan rambut; 4) Kenyamanan. Fasilitas tentu memberikan penampilan yang berbeda antara barbershop dengan tempat pangkas rambut, AC misalnya, membuat kita tetap nyaman di ruangan. Barbershop juga biasanya memberikan pelayanan yang berbeda-beda, ada yang cukur saja, cukur + pijat, dan lain-lain. Pelayanan itu tentuya dibanderol dengan harga yang berbeda-beda pula. Di barbershop juga biasanya menyediakan produk-produk yang bisa kita beli untuk menunjang gaya/kesehatan rambut kita, dan biasanya kita juga akan diajarkan cara penggunaannya, dari vitamin, pomade/minyak rambut, hingga berbagai jenis sisir, biasanya tersedia di barbershop. Terakhir, nah ini yang akan gue bahas lebih dalam, adalah kenyamanan. Bukan maksud hati mengatakan bahwa di pangkas rambut tidak nyaman, namun di barbershop (menurut gue) kenyamanan merupakan penilaian paling vital bagi seorang pelanggan untuk kembali lagi kesana, alasannya pun beragam, tapi buat gue, yang terpenting adalah peran si barber (tukang potong rambutnya) itu sendiri.

###


Sore ini gue mampir ke barbershop favorit gue, Barberoom. Setiap bulan gue selalu kesini untuk potong rambut dan bercengkerama dengan orang-orang di dalamnya. Terhitung gue udah 9 bulan lebih bolak-balik Barberoom dan udah ketemu sama yang punya (sore ini ga ketemu), manajernya, hingga barber langganan gue.

Sebagai sebuah barbershop, Barberoom memberikan fasilitas yang oke dan pelayanan yang beragam. Barber-barber yang ramah menjadi nilai plus Barberoom. Gue sendiri kalo dateng ke Barberoom pasti langsung disambut oleh semua stafnya dan pasti yang nanganin gue adalah barber langganan gue (kita bisa memilih mau dilayani oleh barber yang mana). Gue dateng, buka pintu, disapa, dikasih tempat duduk, dikasih teh (kalo lagi ga bulan puasa), dan akan diajak ngobrol-ngobrol. This is what makes barbershop, or in this case Barberoom, the best hangout place in town.

"This is a barbershop, not a hair salon. You came here not to impress anyone, but to get the best service while talking with your fellow about sports, women, relationships."

Memang cuma cewek yang bisa ngegosip? Cowok juga bisa kali. I spend many hours in Barberoom usually to have a good laugh on everything! From job, women, into relationship. Meski sudah selesai mendapatkan pelayanan, gue biasanya masih akan stay untuk ngobrol atau sekedar menyeduh teh hangat di sini.




Kalian juga bisa konsultasi mengenai gaya rambut terkini atau gaya rambut apa yang paling cocok dengan kalian. Produk-produk yang disediakan juga tentunya akan dicocokkan sesuai dengan gaya kalian. Barber-barber yang ramah ini akan membimbing kalian untuk jadi gentlemen.


Ini adalah a'a Agus, barber langganan gue yang udah tahu gaya rambut gue kayak gimana dan gak pernah berubah sejak 9 bulan terakhir. "Eh, a'a Ozil dateng," sapa a'a Agus setiap kali gue dateng ke Barberoom. A'a Agus adalah barber yang ramah, lucu, dan cabul, haha. Gue akan selalu dibuat ketawa dengan cerita-cerita jenakanya setiap kali datang kesini. Fun fact dari a'a Agus, bahwa kebanyakan barber di Indonesia berasal dari Garut! Gak percaya? Coba kalian tanya asal para barber ini. Dulu gue pernah bilang sama a'a Agus, jangan-jangan di Garut itu ada sekolah barbernya, dan doi dengan santai menjawab, "Kita mah gak perlu sekolah barber a', kita mah udah jago potong memotong rambut dari lahir. Sama jagonya kayak merayu wanita, haha." Geli bener gue dengernya, haha.

Oke, jadi kalian sudah tahu kenapa gue ke Barberoom setiap bulannya. You will get the best service, the best advice, and the best laugh in here. I definitely recommend you to stop by and have a good time here. This is the best hangout place in town!

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi: barberoom.co

1 komentar: