27/01/12

Aku Adalah Dunia

Aku ini samudera lautan luas, bara api abadi, dan langit angkasa.
Aku ini dunia.

Selami aku seperti kau selami lautan tujuh samudera, seperti menahan nafas dalam aliran arus biru laut dalam yang tak terkena sinar matahari.
Rasakan hangatku seperti api unggun yang menghangatkanmu, setiap percikannya memiliki makna tersendiri.
Lukis aku seperti kau melihat langit di atas gunung Mahameru, awan-awannya yang indah dan manis akan menyejukkan hatimu.

Aku bukan Tuhan.
Aku hanya mahkluk yang diciptakan untuk menjadi tempat bernaungmu.

23/01/12

Filosofi Rokok

Apa sih yang ngebuat seseorang "harus" merokok? Baik secara diam-diam maupun di depan umum? Adakah alasan dibalik semua itu?

Beberapa waktu yang gak terlalu lama, gw mulai merokok. Sebetulnya gw bukan perokok baru, tapi gw sempet vacuum cukup lama dan memulai hidup sehat, meskipun gagal, haha. Gw nyobain yang namanya rokok dari SD, dan sumpah rasanya gak enak. Itu pertama kalinya gw nyobain rokok sama sepupu gw (yang sama-sama masih SD). Kemudian gw mutusin buat gak kenal rokok (cie ilah), tapi keadaan berubah ketika negara api menyerang (haiiish), gak gak. Gw start kembali merokok ketika tahu yang namanya cerutu. Dan rasanya ajib, haha, karena bau tembakaunya itu lho gak nahan. Tapi itu gak bertahan lama karena harganya sangat membakar isi dompet gw. Setelah itu gw berhenti lagi cukup lama sampai beberapa hari yang lalu, gw start merokok. Kalo kalian nanya-nanya kenapa kali ini gw ngerokok, mungkin alasannya sangat klise dan gak banget, yap, patah hati, haha.

Setelah curhatan gw yang mungkin menghabiskan 2-3 menit waktu kalian yang berharga, gw mau coba buat menerka-nerka, meraba-raba, (karena kemungkinannya untuk salah sangat besar) apa yang membuat seseorang merokok. Dan ini bentuknya cuma opini aja, jadi jangan ditelan mentah-mentah. Kalian yang baik perokok aktif, pasif, atau bukan perokok, boleh berargumen lain dan mengkritik gw. Dan gw sangat mengharapkan itu.

Langsung aja, dalam beberapa kasus dan pengalaman gw dari nanya-nanya orang sekitar, banyak yang berkata bahwa lingkunganlah yang membawa mereka ke dunia "perokokan" ini, dari mencoba-coba hingga ketagihan. Lingkungan sekitar membentuk kita, yap, katanya sih ada teori yang bilang gitu. Kita jadi kebawa sama yang namanya pergaulan. Tapi ini juga bisa berlaku sebaliknya, gimana kalo kita yang malah jadi pembentuk pergaulan itu sendiri? Gimana kalo kita yang jadi pionirnya? Gak ada yang tau kan?

Ada pula yang merasa bahwa merokok itu suatu tuntutan. Agak gak rasional sih, but it happen for real. Orang-orang yang bekerja di perusahaan-perusahaan rokok sering kali mengemban beban moral bahwa mereka harus turut merokok untuk mendukung roda bisnis perusahaannya tersebut. Ada juga yang perlu mejaga citra mereka seperti rockstar, atau lain-lainnya yang berpikiran bahwa kalo gak ngerokok itu kayaknya kurang. True story.

Kalo tadi kita udah bahas dua alasan yang sifatnya mungkin eksternal, kali ini gw akan mencoba untuk membahas yang agak internal (cie ilah so banget scientific gw). Nah, yang satu ini terjadi oleh seorang teman gw, dan mungkin gw juga. Ada yang bilang bahwa merokok itu bawa ketenangan. Entah emang itu beneran melihat kandungan dan reaksi tembakau yang dihasilkan dari rokok atau hanya sugesti semata. Ketenangan ini membantu buat menghilangkan pikiran yang macem-macem dan terkadang membantu untuk lebih konsentrasi, iya gak sih? Kurang yakin juga gw.

Nah yang kedua, mungkin ini alasan utama gw kenapa gw start merokok. Mengutip dari film Joyeux Noel, ada seorang tokoh di dalam film tersebut yang mulai merokok semenjak ia diwajibmiliterkan, dia bilang, "In here, we do everything to kill the time". Maaf ya mungkin salah-salah sedikit kata-katanya. Ya, tapi intinya itu. Gw mulai merasa kehilangan acara, kegiatan, atau apapun yang bisa gw lakukan buat menghabiskan waktu. Karena setiap kali gw tidak melakukan apa-apa, gw mulai mikirin dia (haiiish, galau). Haha, that's life! Gw merasa, sekarang gw lagi berada di tengah-tengah medan pertempuran antara logika, hati, dan masa depan (halah, so asik banget dah).

Ehm, gw akan mencoba menjadi filosofis di dalam tulisan ini. Menurut gw, rokok itu kayak kehidupan. Dia manis di awalnya. Sedikit demi sedikit terbakar seperti usia kita. Asapnya menyesakkan dada seperti masalah-masalah yang kita hadapi. Tetapi ketika kita bisa menghirupnya, dan menghempaskannya tanpa batuk, berarti kita berhasil melalui satu masalah lain dalam kehidupan kita. Well, it's just a stupid and silly thoughts from me to kill some times. Have a good life! :)

20/01/12

Jangan Berhenti Untuk Mencinta(i)

Aku buat kamu bertemu dengannya. Aku ciptakan ia penuh kasih dan sayang. Aku ciptakan ia untuk mencintaimu dan kamu tahu itu. Hanya dibutuhkan satu kali pertemuan untuk membuat kalian saling rindu.

Kemudian kalian saling cinta, saling rindu dibawah awanku. Kalian saling bertutur kata rendah, lembut, dan merdu. Kalian habiskan waktu yang cukup sejenak aku rancang untuk kalian. Kalian senang, kalian bahagia, tapi resah.

Tak lama kalian saling curiga, saling menyalahkan, dan saling benci. Ya, itu bagian dari rencanaku. Kalian terus mendendam dibawah amarahku, kalian tak berbicara. Bahkan tak mau menatap. Tapi jauh di dalam hati kalian yang kubuat selembut awan, kalian rindu.

Cinta, aku buat dia bersama penderitaan dunia. Aku masukkan dia kedalam kotak Pandora yang kalian, umat manusia, buka dengan penuh serakah. Adakah harapan? Ya, dia selalu bersama cinta. Terikat bersama waktu.

Jangan berhenti mencinta, aku ciptakan kalian berpasangan menembus cakrawala. Jangan biarkan perbedaan merusak cinta, jangan jadikan cinta sebagai alasan untuk merusak. Kalian manusia, mahkluk-mahkluk kecil yang rapuh. Kalian akan selalu mendapatkan cintaku dalam keadaan apapun. Jadi jangan pernah berhenti mencintai.

11/01/12

Jakarta

Betapa rindunya aku sore ini dengan kota kelahiranku.
Ibukota Indonesia, tempat tujuan para perantau.
Ah, rindu rasanya pelukan dari orang tuaku dan senda gurau kakak-kakakku yang lucu dan ramah.
Jakarta, rindu ramainya, rindu suaranya, rindu macetnya, rindu malamnya.

Apakah wajahmu masih sama seperti dulu?
Apakah kau berubah?
Atau aku yang berubah?
Jakarta, lampu-lampunya yang cerah, gedung-gedungnya yang megah, tidak lupa wajah-wajahnya yang resah.

Aku rindu Jakarta sore ini, pasti ibu sedang memasak, ayah sedang dijalan pulang, dan kakak-kakakku masih berkutat dengan pekerjaan mereka di kantor.
Matahari memang tak pernah terlihat dari rumah, tapi hangatnya selalu terasa.

10/01/12

Arti Hidup

Kadang kita gak tau apa sebenarnya yang kita cari dalam kehidupan. Kesuksesan? Cinta? Atau akhirat? Manusia diciptakan sangat berbeda-beda, kembar identik pun pasti ada bedanya. Haha, jangan diambil terlalu serius, ini cuma tulisan iseng dan murahan yang ditulis oleh pria galau tengah malam yang bingung mau ngapain setelah ditinggal kekasihnya *curhat.

Back to the topic, apa sih yang lo, gw, kalian, dan mereka cari dalam kehidupan? Beberapa ada yang berkata, "Udahlah, jalanin aja hidup. Apapun rasanya, itu cuma sekali". Gak peduli buat apapun lo hidup, jalanin aja. Well, it sounds simple. Tapi gak akan simpel ketika lo tau betapa jalannya hidup itu gak pernah rata kayak jalanan di pinggiran Jakarta, gak pernah sama rasanya setiap detik kayak lo mengkonsumsi magic mushroom. Mungkin bahasa gaulnya orang-orang tipe beginian disebutnya orang "Let it flow". Karena pasti kalo ditanya, jawabnya "Let it flow aja coy", haha. Memang sesekali kita perlu ngerasain yang beginian. Emak gw mungkin salah satu orang tipe beginian nih, beliau berkata bahwa hidup jangan ambil pusing coy, jalanin aja yang penting bahagia, asik. Gw belajar banyak dari beliau, selain karena beliau agak sekuler, hidup beliau itu lancar-lancar aja. Kagak pernah yang namanya sakit hati ditinggal pacar *curhat. By the way, tujuan akhir dari hidup (menurut orang-orang let it flow) mungkin adalah kesuksesan. Yap, jalanin hidup apa adanya, bahagia, dan sebisa mungkin gapai kesuksesan. Wah, asik ya? Tapi kadang yang beginian kalo udah kena yang namanya nikmat sesaat bakalan berabe urusannya. Narkoba, pergaulan bebas, dan lainnya sangat mudah menjerat orang-orang beginian nih. Tapi slowjoy (slow dan enjoy), lo pasti tau kan batasan-batasan yang bener. Nah mungkin itu yang bisa jadi tameng lo kalo lo milih jalan ini.

Ada lagi yang bilang kalo hidup itu untuk cinta. Ngutip kata-kata paman ane, John Lennon ketika beliau masih hidup dan aktif nge-band, dia berkata, "All you need is love", asik gak tuh, haha. Pokoknya apa-apa dikaitin sama cinta dah. Orang ngasi lo hadiah, lo balik ngasi hadiah, atas dasar cinta, asik, haha. Pokoknya hidup berasa indah banget, gak ada yang namanya prasangka buruk. Hidup kayak begini pasti kita pernah kita rasakan, ketika sama kekasih, sama pasangan kita, sama keluarga atau bahkan sama temen-temen. Rasanya asik, lepas gitu aja, karena lo tau, ada dan banyak orang yang cinta dan sayang sama lo. Tapi jeleknya nih, yang beginian seringkali ngerasain yang namanya sakit coy. Sakit hati contohnya *curhat. Lo jadi gampang kecewa coy, ditinggal pacar nangis *curhat, ditinggal temen ngambek, ditinggal orang tua jadi memble, haha. Orang beginian mungkin gw sebut pacifista aja kali ya, kalo salah maaf ya. Kita sebetulnya butuh banyak orang yang begini ini, pasti dunia damai deh kalo banyak orang yang merasa bahwa di dunia itu lo cuma perlu cinta, asik. Bayangin aja kalo ada temen lo yang baru jadian, pasti ada yang namanya PJ (Pajak Jadian) kan? Lo pasti sering nagih kan? Haha, ketauan kan lo anak kost bege, kagak punya duit akhir bulan minta PJ sama temen *curhat. Nah, sekarang bayangin kalo tiap hari ada PJ, wah, isi dompet awet coy, haha. Gw mungkin termasuk jenis ini nih, karena gw sering bingung, kenapa ya orang kok bisa jahat sama orang lain? Gw selalu berpikir kalo semua manusia itu baik, setidaknya ada lah sisi baiknya. Kenapa gitu harus nyakitin yang lain? Tapi yang perlu lo waspadai sebenarnya adalah realita itu sendiri. Lo harus sadar (padahal gw sendiri gak sadar-sadar) kalo dunia itu gak sebaik yang lo pikir, dunia itu keras coy, asik. Semua orang punya kepentingan yang mungkin harus mengorbankan atau memakan kepentingan lo biar kepentingannya bisa tercapai.

Yang terakhir itu jenis para ulama, haha, yang percaya bahwa hidup itu cuma kedai coy, lo cuma masuk, mesen minuman, trus lo lanjut lagi ke akhirat. Orang kayak beginian gak punya rasa khawatir, bener deh. Coba lo tanya ustad-ustad atau temen lo yang punya komuk (muka) mirip sajadah, haha, becanda. Misalkan dia dapet sial, pasti jawabnya, "Semua ada jalannya" atau "Itu rencana Tuhan", haha. Sebetulnya gw gak mau panjang-panjang nulis yang tipe ini, tapi berhubung gw baru baca bukunya Karen Armstrong yang judulnya A History of God, gw jadi mau komentar banyak. Jeleknya nih ya, orang macem gini tuh sering kena sial, dan gak mau ngelaporin. Kenapa gitu? Sering banget nih gw nemuin orang macem gini, misalkan dia kehilangan handphone, dia gak mau lapor ke petugas yang berwajib, setidaknya satpam atau siapalah gitu, pasti nanti bilangnya, "Biarlah, nanti biar dibales sama yang diatas". Nah kan, siapa pula yang diatas? Tukang genteng? Kalo ada beginian gimana mau maju coba Indonesia? Makan gaji buta dong petugas keamanan? Mungkin bokap gw adalah contoh yang bagus dari tipe ini. Beliau religius coy, tapi gak pernah maksa anaknya buat ngikutin dia, haha, maklum keluarga gw keluarga liberal, apa-apa bebas. Beliau sering bilang jangan suka mendendam, karena nanti udah ada jatah pembalasan sama yang diatas. Gw nangkep maksud bokap gw, tapi seiring zaman, gw menemukan teori konspirasi bahwa kehadiran Tuhan itu cuma untuk menghilangkan kekhawatiran kita aja atas sesuatu yang kita tidak mengerti. Mungkinkah begitu? Mungkin juga tidak.

Well, itulah sedikit cuap-cuap yang mungkin bisa gw share di malam yang galau ini. Coba lo pikir, lo kasi tau gw kalo ada yang salah. Apa sih sebenernya yang kita cari dalam kehidupan? Sukses? Cinta? Akhirat? Atau ketiganya? Atau lo bahkan punya teori lain? Haha. Good nite! :)