03/12/12

IR Book Club

Selamat malam! Bagaimana kabar kalian? Sudah sebulan saya tidak menulis, maaf ya. Malam ini saya akan bercerita tentang proyek rahasia saya, haha, yang sebentar lagi tidak akan menjadi rahasia karena kalian akan tahu. Beberapa minggu ini memang sangat sibuk untuk saya dan teman-teman HI UGM, karena selain ada acara besar PNMHII, kami masih berada di tengah pergeseran peta politik. Teman-teman pengurus akan segera digantikan oleh generasi baru, sebuah awal baru. Tetapi semua itu tidak menghentikan saya untuk terus bergerak menjadi lebih baik, karena itulah saya membuat proyek rahasia ini.

Berawal dari sebuah buku dan perbincangan dengan beberapa teman, saya menginisiasi sebuah proyek. Beberapa bulan yang lalu saya membeli sebuah buku, "Plato dan Platypus Walk Into A Bar" di Periplus. Sebuah buku filsafat yang dikemas dalam sebuah lelucon dan bergaya lucu itu menarik perhatian saya dan teman-teman saya. Sampai sekarang bukunya masih belum di tangan saya karena masih dipinjam, huhu. Setelah membaca buku tersebut, saya dan teman-teman (memang ini bukan pertama kalinya) berbincang-bincang mengenai buku-buku yang dibaca oleh teman-teman. Memang ternyata buku-buku yang dimiliki dan dibaca oleh teman-teman bukan buku sembarangan dan bukan buku yang mudah ditemui di toko-toko karena mayoritas merupakan buku impor. Dari situlah saya berpikiran, mengapa tidak ada sebuah pertemuan untuk membahas isi-isi buku tersebut?

Jujur, saya adalah orang yang malas membaca buku yang sudah dibaca oleh teman-teman. Karena saya lebih suka mendengar isi dan ceritanya dari teman-teman. Saya merasa cukup dengan itu, sehingga saya tidak perlu membaca buku tersebut dan bisa move on ke buku selanjutnya yang lebih menarik dan tidak umum, haha. Memang kritikan terhadap saya tidak lepas dari interpretasi isi buku yang berbeda-beda oleh para pembaca, namun saya tidak pernah mempermasalahkan itu.

Saya seringkali merasa pusing, kepala ini serasa terlalu penuh isinya setiap kali selesai membaca buku. Saya ingin membicarakannya dengan orang lain. Pernahkah kalian merasakan hal yang sama? Karena itulah saya membuat klub buku ini:


Saya ingin teman-teman HI UGM memiliki wadah untuk bertemu, membicarakan buku, membagikan pengetahuan mereka, dan mengkritisinya bersama tanpa harus merasa takut dicap sebagai orang yang sok tahu, sok pintar, dan lain sebagainya. Seperti itulah angan-angan saya, hehe. Teknisnya, saya sebenarnya ingin menjadikan ini sesuatu yang eksklusif untuk teman-teman HI, karena sebuah komunitas atau klub buku akan sangat efektif apabila dia terdiri dari orang yang tidak terlalu banyak. Saya mengestimasikan sekitar 8-15 orang saja. Tetapi jika animonya banyak, ya mau bagaimana lagi? Haha.

Saya ingin teman-teman membawa satu buku mereka terlepas dari apapun genre-nya, mau serius, novel, buku kuliah, atau bahkan majalah juga tidak apa, untuk diceritakan kemudian dikomentari bersama. Saya memiliki teman yang memang cenderung lebih senang atau bahkan lebih mengerti isi buku ketika isinya diceritakan ketimbang dibaca. Karena itulah klub buku ini berdiri berdasarkan kebebasan dan kesukarelaan. Untuk dinamika selanjutnya mungkin tergantung pesertanya. Saya berencana untuk membuat acara ini rutin sebulan sekali, tetapi setelah berbicara dengan banyak orang, akan lebih baik jika diadakan setiap minggu.

Well, itulah proyek rahasia saya, haha. Jika tertarik silahkan hubungi saya. Siapa tahu kita bisa mengundang penulis-penulis besar untuk memberikan insight kepada kita para penggemar buku dalam bentuk kertas?

2 komentar: