07/01/13

Pamanku yang Lucu

Lihatlah giginya yang sudah tidak lengkap, lihatlah perutnya yang membuncit, dia adalah pamanku yang lucu. Dia berwatak keras namun lihai menggelitik perut kami, keluarga besarnya, dengan lawakannya. Wajahnya yang menghitam karena derik sinar matahari menandakan kerasnya ia bekerja sehari-hari.

Pamanku ini lucu, sering dimarahai oleh ibuku karena tidak sigap dan tidak pandai teknologi. Tetapi selalu menjadi garda depan keluarga besar kami dalam menghadapi masalah-masalah yang berbau fisik. Mengajarkan kami untuk selalu berani sambil membela apa yang benar. Oh, pamanku yang lucu, pasti selalu dirindu.

Pamanku ini beruntung, mendapatkan istri yang cantik dan mau bekerja keras bersama dirinya setelah lama ditinggal oleh seorang wanita yang dicintainya. Meskipun paman tidak seberapa tampan, tapi istrinya selalu setia menemaninya. Paman mengantarnya setiap pagi ke pasar, kemudian ia pergi ke kantor untuk siap menerima perintah dari kakak-kakaknya. 

Siapa yang tahu kalo dulu dia mengalami keterbelakangan? Membawa kesal dan simpati secara bersamaan. Pamanku bekerja keras hampir selama masa hidupnya. Bekerja keras melawan takdir dan menggapai harapan. Setiap hari dimarahi oleh kakek dan nenek karena tidak pandai di sekolah. Ia berjuang tiada henti untuk menjadi "orang".

Dia adalah panutan sekaligus penjaga kami semua. Paman yang sejak awal tahu bahwa dirinya kekurangan selalu memberikan yang terbaik untuk keluarga besarnya. Ia menyembunyikan kekurangannya dengan keringat dan tenaganya. Dan tidak jarang dia melindungi kami keponakannya ketika berbuat nakal. Melindungi kami dari amarah orang tua kami. Setia membukakan pintu rumah di tengah malam menjelang matahari terbit untuk kami.

Jangan jadikan kekurangan sebagai alasan dan keluhan. Paman menjadi contoh bagi kami semua atas takdir Tuhan yang terkadang terlihat kurang menyenangkan. Kerja keras mungkin tidak sebaik kerja dengan pintar, tetapi hanya itu yang dia bisa. Jangan salahkan dia, apalagi menghinanya.

Pamanku yang lucu, kau mengajarkanku apa yang tidak diajarkan di kampus manapun. Mengenai kesabaran, kerja keras, keberanian dan rasa saling menghargai. Terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar