22/11/11

Egois

Beberapa hari ini aku merasa sangat egois, entah kenapa. Aku merasa seperti ingin memiliki segalanya sendiri. Serakah? Mungkin. Tapi sepertinya kata-kata egois lebih pas untukku. Aku seperti sedang memiliki kekuatan super yang memungkinkan diriku mendapatkan apapun yang aku ingin dapatkan dan dapat melakukan apa yang ingin aku lakukan.

Bermain futsal merupakan ajang bagiku untuk menjadi sangat egois. Seringkali aku mendapat teriakan, suruhan, untuk mengoper bola. Aku ingin, sungguh, ingin melakukan operan. Tapi entah kenapa rasanya aku bisa membawa bola hingga ke ujung lapangan, menggocek lawan, tapi hanya untuk membawanya ke depan gawang. Tidak, aku tidak ingin melakukan tembakan. Aku hanya ingin membawa bola ke depan gawang.

Wanita pendampingku juga menjadi korban selanjutnya, ah, kenapa? Aku tak ingin dia dekat atau hanya sekedar berbicara dengan yang lain, baik pria maupun wanita. Aku akui aku sering cemburu, tapi mungkin sekali lagi, egois adalah kata yang tepat. Ya, aku ingin memilikinya seutuhnya, hanya aku.

Aku sungguh egois, aku merasakannya. Aku ingin memiliki segalanya. Jika bisa mungkin aku ingin memakan dagingku sendiri sehingga tak ada yang bisa menyentuhku. Aku ingin menjadi superior, tak terkalahkan, sombong, dan egois. Ah, sudah sangat jahat diri ini. Apa mungkin karena aku terlalu banyak kecewa? Terlalu baik memandang dunia, terlalu percaya bahwa orang baik itu ada, dan percaya bahwa aku terlahir sebagai orang baik-baik? Siapa yang tahu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar